Perubahan Kondisi Kulit Sesuai Musim

Perubahan Kondisi Kulit Sesuai Musim

Meskipun kulit itu sangat kuat, skin barrier pada kulit cukup sensitif terhadap beberapa faktor seperti kelembapan, suhu dan pH. Skin barrier juga memerlukan kondisi khusus agar dapat berfungsi secara optimal.1, 2 

Dampak kekeringan pada kulit

Anda mungkin menyadari bahwa kulit cenderung lebih mudah kering ketika ada perubahan iklim. Beberapa penyebab kulit kering adalah faktor seperti rendahnya tingkat kelembapan dan suhu yang terus berubah.3 Selain itu, kulit sendiri juga mengalami perubahan secara fisik. Lipid kulit yang utama seperti ceramide – yang membantu skin barrier berfungsi normal – berkurang jumlahnya pada temperatur rendah.4 Di kondisi ini, kadar ceramide bisa berkurang hingga sebanyak 40% dan melemahkan skin barrier sehingga kadar air akan berkurang dengan lebih cepat.5

Dampak kelembapan di udara pada kulit

Banyak yang mengira bahwa udara panas dan kondisi lembap adalah hal yang sama, padahal mereka memiliki perbedaan yang cukup besar. Panas di udara menjelaskan kondisi temperaturnya, sedangkan kelembapan menunjukkan seberapa banyak kadar air yang tersimpan di udara. Interaksi yang terjadi antara panas dan kelembapan berdampak pada apa yang Anda (dan kulit Anda) rasakan. Suhu udara yang panas dan kering bisa membuat Anda merasa tidak nyaman, namun dengan tingkat kelembapan yang rendah, keringat akan menguap dan memberikan sensasi dingin pada kulit. Akan tetapi, suhu udara yang panas dengan kelembapan tinggi, selain membuat Anda merasa sangat tidak nyaman karena keringat akan menetes dari kulit (bukan menguap), juga menyebabkan suhu terasa lebih panas dari yang seharusnya.

Meski sebagian studi menyatakan bahwa kelembapan yang rendah bisa menyebabkan kekeringan pada kulit, studi lainnya menemukan bahwa fungsi skin barrier juga dapat terpengaruh oleh kelembapan tinggi.6

Tingkat kelembapan yang tinggi dapat mengurangi elastisitas kulit, mengurangi produksi sebum dan menurunkan pH kulit.7 Selain itu, perubahan kelembapan yang tiba-tiba dan ekstrem – seperti berpindah dari lingkungan luar yang sangat lembap ke ruangan dengan temperatur yang terkontrol – dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembapan lebih banyak dari biasanya.

Kulit tetap dapat kehilangan hidrasi bahkan di iklim yang lembap sekalipun. Ketika kulit tidak terhidrasi dengan baik, sel kulit terluar akan menyusut dan menyebabkan kulit kering, pecah-pecah, serta melemahkan skin barrier. Rusaknya skin barrier juga membuat kulit lebih rentan terhadap gangguan.8

Produk Rekomendasi

Referensi:

1. Engebretsen KA, Johansen JD, Kezic S, Linneberg A, Thyssen JP. The effect of environmental humidity and temperature on skin barrier function and dermatitis. J Eur Acad Dermatol Venereol 2016;30(2):223–49.
2. Lambers H, Piessens S, Bloem A, Pronk H, Finkel P. Natural skin surface pH is on average below 5, which is beneficial for its resident flora. Int J Cosmet Sci 2006;28(5):359–70.
3. Sato J, Denda M, Chang S, Elias PM, Feingold KR. Abrupt Decreases in Environmental Humidity Induce Abnormalities in Permeability Barrier Homeostasis. J Invest Dermatol 2002;119(4):900–4.
4. Rogers J, Harding C, Mayo A, Banks J, Rawlings A. Stratum corneum lipids: the effect of ageing and the seasons. Arch Dermatol Res 1996;288(12):765–70.
5. Muizzuddin N, Ingrassia Mi, Marenus KD, Maes DH, Mammone T. Effect of seasonal and geographical differences on skin and effect of treatment with an osmoprotectant: Sorbito. J Cosmet Sci 2013;64(3):165–74.
6. Denda M, Sato J, Masuda Y, Tsuchiya T, Koyama J, Kuramoto M et al. Exposure to a dry environment enhances epidermal permeability barrier function. J Invest Dermatol 1998;111(5):858–63.
7. Lee M, Jung Y, Kim E, Lee HK. Comparison of skin properties in individuals living in cities at two different altitudes: an investigation of the environmental effect on skin. J Cosmet Dermatol 2017;16(1):26–34.
8. Baumann L. Dry skin. In: Cosmetic dermatology - principles & practice. Hong Kong: The McGraw-Hill Companies; 2002. page 29–32.