Apakah yang dimaksud dengan istilah lulus uji dermatologi dan hipoalergenik?

Apakah yang dimaksud dengan istilah lulus uji dermatologi dan hipoalergenik?

Label yang dihiasi klaim seperti lulus uji dermatologi atau hipoalergenik membuat kita lebih percaya bahwa suatu produk tidak akan membahayakan atau mengiritasi kulit. Jika Anda memiliki kulit sensitif, atau pernah mengalami reaksi terhadap suatu produk kecantikan di masa lalu, Anda mungkin akan sangat terbiasa dengan istilah-istilah ini. Namun, apa sebenarnya arti dari istilah ini dan bagaimana Anda tahu bahwa produk tersebut bisa dipercaya? Untuk memastikan bahwa sebuah produk dapat digunakan untuk kulit sensitif, pengujian harus dilakukan pada produk siap jual.

Lulus uji dermatologi 1

Pengujian dermatologi memeriksa kemungkinan suatu produk dalam menyebabkan iritasi dan sensitisasi (reaksi alergi) di kulit. Pengujiannya meliputi yang disebut dengan repeat-insult patch testing, dan dilakukan pada sukarelawan. Sebagian kecil sampel produk diaplikasikan pada suatu area di punggung dan ditutup dengan bahan semi-oklusif atau oklusif (seperti perban operasi). Patch oklusif di area tersebut ditutup pada keempat sisinya agar produk dapat lebih meresap ke kulit dan memungkinkan reaksi untuk terjadi. Patch semi-oklusif sebenarnya sama dengan patch oklusif, hanya saja jenis patch ini memiliki dua sisi yang terbuka – seperti  plester luka – sehingga masih ada aliran udara di area tersebut. Patch ini akan didiamkan selama 24 jam, dan setelah 48 jam, kulit akan ‘dibaca’ oleh ahli yang akan mencari tanda-tanda kemerahan atau bengkak. Proses ini akan diulang kembali sebanyak 9 kali pada tiap relawan, sebanyak minimal 50 relawan, sehingga total akan ada 500 patches, dan semua kondisi kulit harus bersih untuk sebuah sampel produk bisa dinyatakan lulus. Produk juga harus melalui challenge test, yaitu ketika sebuah sampel kembali diaplikasikan ke tiap relawan setelah beberapa minggu pada area tubuh yang berbeda, untuk memastikan bahwa mereka belum tersensitisasi oleh bahan-bahan dari produk tersebut. Suatu produk bisa melalui pengujian yang lebih ketat dengan menyertakan paling sedikit 25 relawan dengan kulit sensitif.

Hipoalergenik

Istilah hipoalergenik mungkin tidak diregulasi di semua negara, sehingga tidak ada pengujian standar yang perlu dilakukan ke suatu produk agar terkualifikasi sebagai hipoalergenik. Pada dasarnya, klaim ini diatur sendiri oleh perusahaan yang membuat. Paling tidak, sebuah produk tidak boleh mengandung pewangi tambahan untuk bisa dikatakan sebagai produk hipoalergenik. Produk juga harus melewati repeat-insult patch testing ke relawan dengan kulit sensitif menggunakan patch oklusif – kondisi tes yang paling menantang. Jika Anda penasaran atau ingin mengetahui pengujian dibalik sebuah produk, Anda bisa menghubungi perusahaan yang memproduksi produk tersebut.

Tidak ada jaminan

Bahkan jika produk tidak memiliki pewangi tambahan, dan sudah menjalankan pengujian yang ada secara menyeluruh, masih belum ada jaminan bahwa produk tersebut tidak akan menyebabkan iritasi pada kulit. Apabila Anda memiliki kulit sensitif, disarankan untuk melakukan patch test terhadap produk skincare baru dengan menggunakannya pada area kecil di kulit sebelum menyertakan produk ke skincare routine Anda.

Bagaimana cara melakukan patch test untuk produk skin care:

  1. Pilih area yang akan diuji – area ini sebaiknya dekat dengan area di mana produk tersebut akan digunakan. Misalnya, untuk produk wajah, coba gunakan di leher bagian samping atau di belakang telinga.
  2. Berhenti gunakan produk lain pada area tersebut – dan hanya uji satu produk baru di area itu dalam satu waktu. Penting untuk mengontrol eksperimen ini sebisa mungkin, sehingga jika muncul reaksi, Anda bisa langsung mengetahui produk mana yang menjadi penyebabnya.
  3. Aplikasikan produk – Anda cukup menggunakannya dalam jumlah kecil. Jika ini adalah produk yang harus dibilas, seperti pembersih wajah, pastikan Anda mengikuti petunjuk penggunaannya. Pada kulit normal sekalipun, pembersih wajah sering menyebabkan kulit memerah/gatal jika tidak dibersihkan dengan benar. Lakukan patch test produk baru pada area yang kecil di kulit selama kurang lebih 24 jam sebelum digunakan.
  4. Pantau hasilnya – jika Anda mengalami gatal-gatal hebat atau iritasi kulit dengan gejala seperti kulit terasa menyengat, terbakar, atau gatal, lebih baik segera basuh area tersebut dan berkonsultasi dengan dokter yang Anda kenal jika perlu. Beberapa reaksi dapat membutuhkan waktu sampai dengan 96 jam untuk muncul serta paparan yang berulang untuk bisa terlihat. Oleh karena itu, penting untuk terus mengulangi proses ini selama beberapa hari sebelum menggunakan produknya.

Jika Anda merasakan atau mengalami gejala yang serius seperti gatal-gatal hebat atau Anda merasa khawatir dengan gejala lainnya, segera cari pertolongan medis.

Produk Rekomendasi

Referensi:

1. eurofins – Dermatest. Human repeat insult patch test: protocol details [Internet]. Dermatest [cited 2018 Apr 30];Available from: http://dermatest.com.au/pdf/HRIPT.pdf

2. Weller RB, Hunter HJA, Mann MW, editors. Eczema and Dermatitis. In: Clinical Dermatology. West Sussex: Wiley-Blackwell; 2015. page 76–98.